Sabtu, 06 November 2010

Kesalehan & Perbuatan Baik kita

shallom, setelah sekian lama meminta "wangsit" dari Tuhan baru semalam saya dapat illuminatus(pencerahan) baru wkkwkw. semalam, seperti biasa, sebelum tidur saya selalu berusaha menyempatkan diri membaca Buku yang selalu menjadi orientasi hidup saya (ceile... bukan nyombong ini haha) seperti biasa, saya membacanya seperti biasanya, biasanya hanya terasa biasa mungkin karena saya yang akhir2 ini biasa2 saja terhadap Dia yg luar biasa hehe. nah FYI (alias For Your Info) salah satu bacaan harian saya tadi malam sedang berada di koridor si Ayub, walaupun udah beberapa kali membacanya tapi baru kali ini saya mendapat hal yang luar biasa (itulah hebatnya Alkitab, dibaca berapa kalipun pasti ada hal2 baru yang akan kita dapat, makanya jangan sok kalo udah pernah habis baca Alkitab 1 kali, apalagi yang belum pernah baca habis sebaiknya ajukan pertanyaan yang saya pinjam dari salah satu iklan ini : Tanya Kenapa?? hehe). saat baru mulai membaca di pasal pertama yang harus saya baca hari itu, saya terhenti pada ayat yang ketiga dalam Ayub 22 :3 = "Apakah ada manfaatnya bagi Yang Mahakuasa, kalau engkau benar, atau keuntungannya, kalau engkau hidup saleh?" so? apa yg saya dapat? tiba2 teringat bahwa betapa kita, hampir semua manusia di muka bumi ini,dalam semua agama, BERUSAHA berbuat baik dengan beberapa alasan, alasan yang "kurang" rohani adalah : BIAR SAYA MASUK SURGA. hehe, alasan berikut yang "rohani" adalah : SAYA INGIN MENYENANGKAN TUHAN DENGAN MENAATI PERINTAHNYA SALAH SATUNYA DENGAN BERBUAT BAIK. padahal sebenarnya, ujung2nya : PENGEN MASUK SURGA JUGA! pada kenyataannya kita berbuat baik untuk KEUNTUNGAN diri kita sendiri agar Tuhan berkenan dan mengijinkan kita masuk surganya, dan sesungguhnya inilah AGENDA PRIBADI kita (bahasa politik nih hahaha) dan Tuhan tidak akan terpesona dengan kebaikan kita yang BERUSAHA kita lakukan setiap hari, hingga pada akhirnya diluar kita terlihat baik tapi didalam kita nda mengerti apa2, didalam hati kita masih tidak mencapai maunya Allah, seperti kata pdt.Erastus "kulit kita anak Allah tapi dalamnya anak Setan!" karena bukan hanya berusaha "menyuap" Tuhan, kitapun jadi terseret menjadi orang munafik yang ingin terus terlihat sebagai orang baik di hadapan manusia.nah, trus pasti kita bertanya-tanya, nah loh, terus buat apa perintah2 Tuhan itu terutama soal berbuat baik?? sebenarnya kalo kita lihat di Surat Cintanya Tuhan, kita akan mengerti bahwa Tuhan tidak mencari orang baik, tapi Tuhan mencari orang2 yang mau dibentuk karakternya menjadi baik sesuai standardNya, karena orang baik belum tentu berkarakter baik, tapi orang berkarakter baik pasti berbuat baik (mirip2 statement : orang baik belum tentu benar, tapi orang benar pasti baik, terserah kita lebih nyambung yang mana,yang pasti standard BENAR dan standard KARAKTER BAIK itu haruslah sesuai standarnya Allah) nah, kenapa sih karakter begitu penting?? karena Tuhan mencari orang2 yang mau dibentuk karakternya hingga sesuai standardnya Dia dan pada akhirnya bisa cocok dengan Dia untuk diajak ngobrol dan share tentang isi hatiNya dan visiNya setiap hari dalam kekekalan nanti, bukankah kita akan lebih enjoy ngobrol dengan orang yang memiliki cara pandang yang sama dengan kita?? begitu pula dengan Tuhan :). nah bagaimana membentuk karakter?? tentu dari hal paling inti dalam hidup kita yaitu : HATI. seliar apapun pikiran kita, pada akhirnya hati kita jua yang mengontrolnya. kita berpikir orang yang menyakiti kita memang pantasnya mati saja (ini versi ekstrim hehe) tapi jika hati kita sudah dibentuk Tuhann dan menjadi lemah lembut, pasti pikiran jahat itu tidak akan terlaksana bukan?? itulah sebabnya Tuhan sangat2 menuntut kita menjaga hati kita seperti FirmanNya "dari perbendaharaan yang baik keluar hal2 baik, dari perbendaharaan yang jahat keluar hal2 jahat." nah bagaimana membentuk hati kita agar memiliki karakter yang sesuai standardnya Tuhan?? untuk itulah ada Sekolah Kehidupan, namanya sekolah pasti ada enak dan tidaknya, ada waktu belajar mati2an untuk ujian tapi ada juga waktu untuk berlibur, makanya hidup di dunia akan membuat perasaan kita tidak stabil seperti waktu kita sekolah, kadang senang menjelang libur, kadang nelangsa menjelang ujian hehe. itulah sebabnya ada surga, dimana final destination kita, bahwa kita akan lulus dari sekolah kehidupan ini hingga akhirnya bisa jadi teman ngobrolnya Allah dan punya cara pikir yang "mirip2" Allah, karena kita nda akan pernah bisa menyamai Allah hehe, karena itu jangan minder dengan tuntutan sempurna dari Allah, karena kita tidak tahu yang Allah anggap sempurna itu sampai di titik mana hingga akhirnya Dia menganggap kita sudah layak untuk jadi temang ngobrolnya di surga, sesuai dengan rancangan semula Allah terhadap Adam, jadi teman kerja dan teman sharingNya :). nah agar sekolah kehidupan tidak membosankan dan benar2 mendidik kita, untuk itulah ada berkat & hukuman yang berfungsi sebagai "uang jajan" & "mistar di pantat" agar sekolah kehidupan tidak membosankan, bahkan terkadang kita mendapat berkat luar biasa sebagai "hadiah naik kelas" kita :). tapi AWAS2lah kalo Tuhan sudah tidak pernah menegur kita walaupun kita sudah jadi orang brengsek, disaat itulah kita harusnya menangis darah mencari Dia, karena Tuhan tidak lagi mengulurkan tanganNya,dan kita yang harus bisa menarik perhatianNya kembali pada kita. pasti ada yang bilang : "loh, Tuhan ngak mengasihi saya dong kalo begitu, mana tuh Tuhan yang katanya Maha Pengasih?!". sekarang bayangin gini ya, bayangkan anda punya istri anda sayanggggg sekali, tapi kemudian dia berselingkuh, sekali, dan minta maaf, dan karena sayangnya anda memaafkan dia, dan ini bukan cuma selingkuh smsan tapi udah "bobo" bareng, tapi kemudian berapa lama kemudian, dia selingkuh lagi, dan karena sayangnya lagi anda maafkan, tapi bayangkan kalo sudah 30 kali dia berselingkuh, anda masih mau memaafkan?? GOBLOK namanya! karena itulah, seperti FirmanNya : "Tuhan tidak akan membiarkan diriNya dipermainkan." ingat! Dia Tuhan, walaupun Dia Maha Pengasih, Dia tetap harus dihadapi dengan takut dan gentar, saya kira mungkin itulah salah satu alasan mengapa kitab Perjanjian lama harus digabung dengan kitab Perjanjian baru, agar kita tahu,selain Maha Pengasih Dia tetap Tuhan yang Maha Kuasa, kalau bangsa pilihannya sendiri Dia hajar begitu rupa apalagi kita yang selamat hanya karena BELAS KASIHAN Tuhan, dan ingat pula, ada berapa milyar manusia di muka bumi ini, kalau melihat diri kita masing2 sebenarnya Tuhan "tidak begitu" memerlukan kita, masih banyak kok manusia dimuka bumi ini, mati satu tumbuh seribu kan?? tapi Tuhan tetap MAU membuka tanganNya untuk kita semua, mencari, siapa yang mau menanggapi panggilanNya, karena dari sekian juta sperma ayah kita, kitalah yang dipilih Tuhan lahir ke dunia, karena Tuhan melihat "mungkin... dia bisa jadi teman ngobrol Saya yang asik suatu saat nanti" :)

"kebaikan harusnya menjadi buah, dan karakter baik adalah pohonnya."
"kesalehan harusnya menjadi buah, dan hati yang taat adalah pohonnya."

"Tuhan mengasihi kita tapi Dia juga bukan orang bodoh yang bisa kita permainkan sesuka hati kita :)"
"TAHU DIRIlah karena kita sudah dikasihani olehNya."


Tuhan memberkati..

Kamis, 05 Agustus 2010

keraguan atas kekristenan

kenapa banyak ayat yang "kontradiktif" di Alkitab?? otentikkah kain kafan turin?? benarkah jika kita kristen sejati meminum racun maut pun kita tidak akan mati??
mari, kita diskusikan bersama dalam : http://www.facebook.com/#!/group.php?gid=110031115700215&ref=ts

iman memang penting, tetapi selama hidup di dunia, orang lain pun akan meminta pertanggungjawaban akan iman kita.

Tuhan memberkati.

Minggu, 30 Mei 2010

soal merinding itu loh..

pada entri sebelumnya saya mengatakan tentang bagaimana merasakan hadirat Tuhan turun di gereja yang membuat saya merasa merinding, saya ditegur oleh khotbah dari pendeta erastus sabdono dan pendeta stephen tong. Pertama, dari pendeta erastus, beliau mengatakan bahwa hal2 perasaan seperti itu bisa saja disugesti oleh suasana maupun musik gereja, sayapun kalo lagi mendengar lagu rohani dan merasa terberkati oleh lagu tersebut kadang2 merasa merinding juga walau sedang ada dimobil atau dirumah, hal ini tidaklah salah, namun kurang tepat jika kita hanya mengandalkan perasaan kita untuk menilai apakah hadirat Tuhan atau Roh Kudus sedang menjamah kita, karena itu hal2 yang sementara, pada akhirnya saat kita tidak merasakan perasaan tersebut kita akan kembali bergumul dengan masalah bahkan dosa2 kita, karena kita mengandalkan perasaan yang sifatnya hillang timbul, berbeda jika kita sudah mengerti Firman dan mematrinya di otak kita, sehingga saat kita memikirkan masalah atau dosa, terpikir pulalah kebenaran Firman itu, karena kalo Cuma sampe di perasaan kadang pikiran yang mendominasi, karena perasaan harus ditunjang keadaan sedangkan pikiran terus berjalan, tidak ada kan anda yang terus menerus merasakan jatuh cinta? Atau terus merasakan senang? Atau terus merasa sedih? Pasti pikiran anda akan berusaha menetralkan hal tersebut. Begitu pula kalo damai sejahtera kita kita andalkan pada perasaan, pasti tidak lama kemudian masalah yang mendominasi pikiran anda akan menguasai perasaan anda ketika perasaan anda tidak ditunjang lagi oleh lingkungan yang mendukung perasaan anda. Kemudian pendeta stephen tong juga "kebetulan" mengkhotbahkan tentang turunnya Roh Kudus, karena saya selalu menekankan prinsip Back to Bible, disinilah saya mendapat ayat yang mendukung tentang bagaimana manifestasi hadirat Tuhan atau turunnya Roh Kudus itu tidak selalu harus menimbulkan fenomena2 atau perasaan2 tertentu, bisa kita lihat dalam Kisah Para Rasul pasal 2 dimana bercerita tentang Pentakosta, Roh Kudus bermanifest dengan lidah2 api, begitu juga dalam pasal 10 dan 19 dimana manifestnya adalah bahasa Roh, namun di pasal 8 : 17, disitu hanya dikatakan mereka telah menerima Roh Kudus namun tidak ditulis apa ada manifest atau lain sebagainya. Jadi kesimpulannya, janganlah selalu kita mengandalkan perasaan kita untuk menunjang iman kita, karena saat kondisi yang menunjang perasaan kita itu hilang dikhawatirkan iman kita pun ikut hilang bersamanya. Lihat saja Rasul Petrus yang telah melihat fenomena saat Tuhan Yesus berubah wujud bersama Elia dan Musa pasti rohnya jadi berapi api tapi ujung2nya menyangkal Tuhan Yesus juga, nanti setelah Dia mengerti Firman baru dia jadi orang yang benar2 teguh dalam imannya.Hendaklah hidup kita yang menjadi standar pasti bahwa Roh Kudus benar2 turun atas kita, mungkin kita tidak akan jadi sempurna, tapi pasti akan jadi lebih baik..

Perasaan paling peka namun paling lembut karena itu bisa hancur saat ditekan, pikiran paling sukar percaya namun paling keras karena itu sulit dihancurkan saat ditekan.

Tuhan memberkati.

Sabtu, 08 Mei 2010

telur setengah matang

bagi saya mendorong kepala itu tidak sopan, bagi mereka itu hal biasa. bagi saya memanggil "kak" bagi orang yang lebih tua itu wajib, bagi mereka itu tidak terlalu penting. bagi saya memberikan sesuatu dengan tangan kiri itu tidak sopan, bagi mereka itu tidak mengapa. well... mungkin itu hanya karena saya tumbuh di kebudayaan jawa, tapi bagi saya itu juga menjadi tolak ukur bagi standar2 tertentu yang ada di masyarakat, bagaimana kita bisa menjadi garam dan terang kalo kita tidak bisa sopan, walaupun bagi kelompok masyarakat lain kesopanan mungkin bukan sesuatu hal yang penting. dan saya selalu menjungjung tinggi norma kesopanan ini, bagi saya norma ini lebih dari cukup hingga akhirnya saya hanya mengutamakan "penampilan luar", tentang bagaimana saya berusaha untuk terlihat baik agar orang lain melihat Tuhan, hal ini baik, karena memang kita harus jadi teladan, namun akan menjadi hal yang tidak baik jika kita tidak seimbangkan dengan "penampilan dalam" yang baik pula, dan akhirnya saya tertegur beberapa hari yang lalu oleh junior saya di fakultas, saat itu saya sedang mengikuti salah satu pelatihan kerohanian di kampus, karena masih belum banyak orang maka acara tunggu menunggu pun dimulai, dan sambil mengisi waktu saya membaca baca buku yang diberikan khusus untuk pelatihan itu, karena jujur saya belum baca buku itu sama sekali sejak diberikan hehe, salah satu alasannya ialah karena kalau dirumah saya pasti lebih menghabiskan waktu saya untuk menonton tv karenannya saya menjadi "tidak mempunyai waktu" untuk membaca buku tersebut, karena itulah saya memanfaatkan waktu tunggu tersebut untuk membaca buku tersebut, namun tiba2 junior saya itu nyeletuk "beh...sok rohani sekali.." kontan saya terkaget, mengapa bisa keluar kata2 seperti itu, padahal jujur dari hati paling dalam (bedeh...) saya tidak mempunyai niat sama sekali untuk terlihat rohani, saya hanya memanfaatkan waktu yang ada. saya bukan tersinggung, namun tertegur, walaupun saya akui kata2 tersebut cukup pedas buat saya hehe. dan sayapun jadi ingat tentang kebiasaan saya yang lebih mementingkan "penampilan luar" tanpa menyeimbangkannya dengan penampilan dalam, dan juga saya kembali tertegur sebelum membuat tulisan ini saat saya mendengar khotbah pdt.erastus sabdono, dimana beliau mengatakan "orang yang terlalu ramah kadang2 berbahaya" karena kita jadi tidak tau isi hatinya yang sebenarnya, hingga kadang2 orang2 seperti saya yang mengutmakan penampilan luar (jujur...) kadang menjadi orang yang munafik, hingga akhirnya lain di mulut lain di hati, lain pula di wajah. nah hal inilah yang sering menimpa orang2 yang mengutamakan penampilan luar (seperti saya hehe) tanpa menyeimbangkannya dengan penampilan dalam, yang pada akhirnya kita akan menjadi seperti telur setengah matang, diluar kelihatan matang tapi di dalam sebenarnya masih ada mentahnya, hingga akhrnya akan lahir orang2 yang terlihat rohani dan suci diluar namun dalam menghadapi hidupnya sendiripun dia menjadi tidak kuat, gampang menyerah, tidak percaya sepenuhnya pada Tuhan (padahal dia mengajar orang lain untuk percaya sepenuhnya pada Tuhan) dsb. apa yang dia lakukan hanya akan menjadi kewajiban yang akan menguras tenaga, bukan suatu kerinduan untuk menyenangkan hati orang yang dicintai yaitu Tuhan sendiri, bahayanya orang2 seperti ini akan berakhir dengan kecewa pada Tuhan dan akhirnya meninggalkan Tuhan, karena "kelelahan" melakukan kewajiban.

bangun pagi2 untuk lari pagi agar sehat lebih terasa berat dibanding bangun pagi2 untuk lari pagi agar bisa bersama2 dengan pacar.

"asal Tuhan senang" beda dengan "saya hanya ingin melihat Tuhan saya bahagia"

Allah memberkati.

Sabtu, 01 Mei 2010

Antara kacang, tanggung jawab, dan pinokio

beberapa waktu terakhir sya selalu kurang bisa menikmati makan kacang2an padahal kacang merupakan salah satu makanan favorit saya, mengapa bisa demikian? karena saya tau maka saya takut, loh? ya maksudnya karena saya sedikit tau anatomi kerongkongan manusia (bukan nyombong...) makanya saya menjadi hati2 dalam menelan makanan, sangking terlalu hati2nya saya jadi parno sendiri (bukan porno, kalo ngak tau parno itu singkatan dari paranoid, kalo ngak tau paranoid itu arti simplenya ketakutan yang diciptakan diri sendiri) tiap mau nelen makanan (bukan cuma kacang, waktu nelen nasi juga) akhirnya tiap abis makan kacang berapa biji saya batuk2 agar kacang yang terasa masih nyangkut di tenggorokan bisa keluar (FYI alias for your info, saat nelen makanan ada bagian di kerongkongan kita yang disebut epiglotis yang berfungsi menutup saluran nafas kita saat kita menelan agar makanan yang kita makan tidak masuk di trakea yang berujung di paru2) selain batuk2 yang disengaja akhirnya saya juga minum air tiap makan kacang brpa biji akhirnya lebih banyak minum air dibanding makan kacang hehe. trus apa dong yang saya dapat dari keparnoan saya ini? well, setelah cukup sekian lama terbiasa dengan keparnoan saya ini akhirnya saya mendapati bahwa pelajaran yang ingin Tuhan ajari adalah terkadang rasionalisme/pengetahuan kita membuat kita tidak bisa menikmati hal2 "irasional"(analogi makanan dalam hal ini hehe) yang bisa kita dapat saat kita menyembah Tuhan, entah di gereja atopun saat menyembah Tuhan dimana saja, karena saya berjemaat di gereja kharismatik, tentu saya sangat menikmati perasaan2 seperti merinding (beda banget rasanya dengan merinding karena ketakutan, merinding yang satu ini bikin beban tuh rasanya entar aja deh dipikirannya, pokoknya nikmat aja rasanya) mungkin ada yang akan menertawai, tapi ya terserah kamu, saya enjoy dengan hal2 seperti ini daripada hanya sekedar agamawi yang akhirnya bukan bikin lega malah ke gereja jadi serasa beban karena hanya sebagai kewajiban bukan kebutuhan. menikmati hubungan dengan Tuhan tentu bukan saja dengan perasaan merinding, tapi dengan kerasanya kedekatan dengan Tuhan, jadi mau apa2 itu rasanya pengen aja nanya ke Tuhan ato diobrolin sama Tuhan, tentu kedekatan2 seperti ini harus disertai dengan menjaga kekudusan kita, kita memang tidak sempurna tapi kita pasti lebih baik saat kita tidak hidup dalam dosa. Dan saya sudah beberapa kali merasakan hal seperti itu, jadi ke gereja itu harusnya menikmati bukan supaya diberkati, berkat itu pasti ngikut kalo kita takut Tuhan, seorang bapak kalo anak2nya nurut2 pasti lah itu rasanya pengen ngasi duitttt aja terus ama anaknya dan bukan hanya karena anaknya penurut tapi juga bertanggung jawab makanya bapaknya percaya memberikan uang yang banyak pada anaknya. Bagaimana dengan saudara? Apakah pengetahuan2 yang anda punya justru membuat anda semakin jauh dari Tuhan? Atau semakin dekat? Apakah anda cukup bertanggung jawab dengan berkat2 yang Tuhan percayakan? Apakah hubungan anda dengan Tuhan hanya sekedar hubungan "Pencipta dan barang ciptaannya?" atau lebih intim lagi bagai "Ayah dan anak?" seperti kisah pinokio?

terkadang logika menghalangi iman, bukan berarti logika jahat, hanya terkadang si empunya logika lupa bahwa dia juga punya hati.

terkadang Tuhan cuma jadi "tempat" (meminta, memohon, dsb) bukan menjadi "pribadi" (ngobrol, manja, ngambek, dsb)

ngak ada bapak (yang baik) yang mempercayakan uang banyak pada anaknya yang boros, karena pasti akan selalu habis dengan barang2 tidak berguna dan membuat anaknya menjadi anak gampang (gampang sombong, gampang cengeng, gampang kalah).

Allah memberkati.

Sabtu, 16 Januari 2010

Anugerah yang tak terbatas

ANUGERAH, sebuah kata yang sering di dengar oleh kita, orang yang mengaku kristen, kita sering dicekoki (kalo nda ngerti apa itu dicekoki, dicekoki itu seperti disuap nasi sampai mulut penuh, dan bahkan sampai mau mutah) dengan konsep anugerah, bahwa keselamatan adalah anugerah, bagi anda yang belum dicekoki konsep ini, terimalah bahwa itu satu2nya alasan paru2 anda masih bisa kembang kempis dan jantung anda masih bisa berdetak sehingga memungkinkan anda mengklik komputer anda dan membaca tulisan ini, kesempatan ini saya ingin membuat anda mengerti tentang konsep "unlimited grace". saya sudah tau keselamatan adalah anugerah, tapi saya masih bingung dengan konsep "unlimited grace" ini atau anugerah yang tak terbatas, terkadang saya berpikir "saya kan hidup di jaman anugerah berarti ngak papa dong saya jatuh bangun dalam dosa? toh Tuhan pasti memberikan anugerahNya" pikiran seperti ini sama seperti yang disampaikan rasul paulus pada jemaat di roma, dalam roma 6 : 1 "jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?" well.. saya akan mengilustrasikannya dengan sebuah game, karena saya seorang gamer hehe, rhema ini saya dapat saat saya sedang menderita malaria, yah terkadang Tuhan meminta waktu pribadi dengan Dia dengan cara2 seperti ini juga apalagi untuk orang keras kepala dan cuek seperti saya hehe. oke lanjut,,, apakah anda seorang gamer? jika tidak, setua tuanya anda, anda pasti kenal dengan yang namanya mario bros bukan? game ini diperkenalkan pertama kali oleh nintendo (dan saya ingat orang tua saya pun pernah memainkannya haha) dalam game ini anda sebagai mario bros akan bertualang dalam berbagai level, tiap level tentu ada kesulitannya, musuh yang terbang kesana kemari, jurang yang lebar yang harus dilompati, dsb. tentu kita akan pernah terjatuh atau terbunuh oleh musuh, namun ada satu "penyelamat" yang bisa menghidupkan kembali tokoh kita ini, yaitu "jamur nyawa" yah saya menyebutnya seperti itu, dengan jamur ini walaupun kita mati, kita bisa hidup kembali tanpa harus game over (dimana permainan benar2 berakhir), jamur nyawa inilah yang saya ilustrasikan sebagai unlimited grace dari Tuhan itu, bedanya di permainan jamur ini bisa habis, unlimited grace tentu tidak bisa habis, jadi kita tidak akan "game over" alias binasa. jadi, setiap kita terjatuh di jurang atau terbunuh kalah dari musuh kita dapat hidup kembali dan melanjutkan petualangan "lalu, dengan adanya unlimited grace ini saya bisa berbuat dosa seenaknya dong?" well, itu sama artinya dengan anda mengatakan bahwa "kalau begitu saya akan membiarkan diri saya jatuh ke jurang/dikalahkan musuh terus.." dan itu artinya anda "tidak terlalu pintar". adakah orang yang suka menjatuhkan diri terus ke jurang atau membiarkan dirinya terbunuh terus oleh musuh? well, silahkan anda jawab sendiri... benar anugerah itu gratis, tapi bukan berarti kita seenaknya "SENGAJA" jatuh bangun dalam dosa, benar kita masih manusia dan mustahil kita tidak akan pernah terpeleset jatuh dalam dosa baik dalam perkataan, perbuatan, dan pikiran, tapi... yang masalahnya adalah seperti diatas tadi, kita sengaja melakukannya, bayangkan anak anda yang masih kecil pulang ke rumah dengan pakaian yang sudah berlumuran dengan lumpur, kemudian dengan kasih, anda memandikannya dan mengganti bajunya, lalu anda berkata "nak, jangan main lumpur lagi ya". 5 menit kemudian anak itu kembali lagi dengan lumpur di bajunya, dengan kasih anda memandikannya lagi, mengganti baju, dan mengingatkannya lagi, namun 5 menit kemudian anak anda kembali lagi dengan lumpur di bajunya, bagaimana perasaan anda? sebagai orangtua yang ingin mendidik anak dengan baik tentu anda akan menghukumnya bukan? demikian pula dengan Bapa kita.. jadi, lebih memilih ditegur saja atau memilih dihajar? :) .... semoga bisa menjadi berkat.. God is Great..

Anugerah... Gratis tapi bukan Murahan, Tak terbatas tapi bukan untuk dipermainkan...

Minggu, 10 Januari 2010

thanks Lord...

hari ini saya tidak akan mengentri tentang firman Tuhan, saya hanya ingin mengingat hari ini bahwa Tuhan telah menggugah hati opa saya sehingga akhirnya setelah sekian lama dia tidak masuk gereja akhirnya dia masuk gereja, saya sangat bersukacita saat hari sebelumnya dia berkata dia akan masuk gereja subuh besok, saya benar2 terkejut dan bersukacita, semoga dia makin bertumbuh dalam Tuhan lebih lagi, karena salah satu visi utama saya adalah semua keluarga saya diselamatkan. apakah gunanya saya menginjili dan melayani orang lain kalau keluarga saya saja tidak bisa saya "selamatkan". doa dan menunjukkan karakter Kristus dalam hidup kita sehari2 itulah yang akan menjadi "tangan Tuhan" menyelamatkan orang lain, lakukan bagian kita dan Tuhan akan melakukan bagianNya. God bless us.