Rabu, 04 Maret 2009

berhala Keluarga

saya tidak tahu apakah anda tipe orang yg mengutamakan keluarga dan sangat mengasihi keluarga anda atau tidak, bagi yg sudah beristri dan beranak (kurang enak didengar mungkin ya kata beranak hehe) tentu mungkin akan lebih mengutamakan dan mengasihi istri dan anak atau bahkan mungkin lebih mengutamakan anaknya? bagi yg belum menikah (seperti saya) tentu akan diperhadapkan pada opsi lebih mengutamakan dan mengasihi orangtua entah dua2nya atau cuma salah satu? nah, sayalah tipe orang seperti itu! jika ditanya siapa prioritas utama dalam hidupmu? saya akan menjawab Tuhan, tapi benarkah demikian? prioritas utama dalam hidup kita akan terlihat dari : cara kita meluangkan waktu untuknya, cara kita mengutamakanya dalam setiap pengambilan keputusan, dan "perasaan melindunginya".
perasaan melindunginya dalam arti disini ialah mungkin tidak langsung secara fisik tapi secara khayalan pun kita sering membayangkannya, contohnya seperti saya, saya sering membayangkan jika orangtua saya dilukai orang lain saya bersumpah akan mengejarnya sampai ke neraka dan saya habisi.
begitu pula jika kita memiliki perasaan untuk melindungi pacar kita (bagi yg sudah punya tentunya hehe) contohnya, coba bayangkan ada orang yg melukai atau mengapa-apakan dia, bukankah nafsu membunuh anda akan timbul (kalau tidak ada berarti anda kurang mencintai dia hehe).
oke sekarang kita berbicara mengenai contoh yg rohani, salah satu contoh "melindungi Tuhan" sudah dipraktekkan Petrus di taman getsemani saat Yesus Kristus hendak ditangkap, apa yg dibuatnya? dia berusaha melawan bahkan memotong telinga salah satu prajurit yg hendak menangkap Yesus waktu itu. itulah yg saya maksud dengan perasaan melindungi.
oke sekarang kembali lagi ke kesaksian saya, nah saya sering bilang prioritas utama hidup saya adalah Tuhan, pada faktanya tidak! saya lebih memprioritaskan orangtua saya, saya sadar akan hal ini tapi saya terus saja berusaha menutupi dengan "berusaha menganggap" bahwa prioritas utama saya adalah Tuhan. kini saya akan berbagi, kemarin hari rabu tangal 4 maret 2009, Tuhan betul2 menegur dan menunjukkan pada saya bahwa "hei nak! Akulah yg harusnya jadi prioritas hidupmu sejak dulu" dan bagaimana Tuhan menegur saya? ya saya mengalami perbedaan pendapat dengan orangtua saya, dalam hal ini ayah saya, saya punya "mimpi besar" yg akan saya lakukan malam itu, saya sudah sangat yakin, tapi begitu sudah di depan mata, hati saya kehilangan damai sejahtera dan menyuruh saya menanyakan pada ayah saya apakah dia setuju atau tidak, memang ada kekhawatiran dia tidak akan setuju, tapi saya sudah cukup yakin bahwa dia akan setuju, ternyata memang tidak, saya sangat kecewa dengan hal ini, sudah 2 kali "mimpi besar" saya tidak disetujui, yg pertama saya ingin masuk militer yg kedua ini yg tidak bisa saya sebutkan hehe, yg pasti bukan soal pasangan hidup ;).
dalam kekecewaan saya itu tentu saja saya tidak kepahitan dengan ayah saya, tapi saya benar2 kecewa, memang sangat menyakitkan, tapi saya tidak menunjukkan kekecewaan saya pada ayah saya, yah saya tidak mau dia malah kepikiran. jadi dalam momen inilah saya ditegur Tuhan, saya tipe orang yg harus "dihajar" Tuhan dulu baru sadar, dan inilah hajaran untuk saya, karena sudah sering Tuhan bilang baik lewat perenungan dsb bahwa harus Dia yg terutama, saya tetap saja menjadikan keluarga yg utama walau dimulut saya bilang Tuhanlah yg utama, tapi Tuhanlah yg menyelidiki hati. oya, Tuhan sebenarnya sudah menegur saya lewat bacaan Firman saya yaitu di matius 10 : 35 &37, yaitu tentang barangsiapa yg mengasihi ayah/ibunya lebih daripada Tuhan, Dia tidak layak buat Tuhan. yah ternyata memang saya kepala batu akirnya dihajar juga hehe, tapi begitulah Tuhan kita, semua prosesNya dilakukanNya untuk memurnikan kita, mengikis karakter2 yg buruk sehingga akhirnya kita menjadi sesuai yg Dia inginkan, dan proses itu diluar pikiran kita dan tentu saja tidak mengenakkan, dan sekali lagi saya ingin meng-quote kata2 dari majalah getfresh : PROSES YANG HEBAT MENGHASILKAN KARAKTER YANG KUAT.
Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar