"tooling God"
hmm istilah yg "aneh"? sebenarnya kalo saya ingin mengartikannya sebagai "memperalat Tuhan" saya bisa menggunakan kata2 yang lebih bagus seperti "using God" tapi disitulah maksud saya, untuk membuatnya kelihatan beda, agar kita benar2 tahu bahwa itu adalah sesuatu yang benar2 "aneh"...
saya terinspirasi menuliskan tulisan ini saat saya sedang sa-te (bagi anda yang belum tahu apa itu sa-te tentu saja itu bukan jenis makanan tapi singkatan dari saat teduh) pada malam hari saya mendapati bahan renungan saya malam itu adalah tentang "memberhalakan Tuhan" (bahan renungan yang saya pakai ialah Manna Sorgawi) disitu dituliskan bahwa istilah itu merujuk pada salah satu sifat manusia yang hanya mau menyembah Allah, memuji dan melayani Dia, untuk mendapatkan sesuatu... bukankah terkadang (terlebih sering tepatnya) kita bersikap seperti itu? kita seringkali berusaha hidup kudus untuk agar Tuhan mengabulkan doa kita (ah... kalau saya hidup kudus pak pendeta kan bilang saya akan diberkati melimpah..) bahkan ada juga yang memiliki mimpi besar untuk masa depannya kemudian berkata dalam hatinya : "ah.. saya pengen jadi orang sukses di masa depan, karena saya tidak mampu melakukannya sendiri tanpa Tuhan saya akan hidup kudus agar mimpi saya tercapai" (yang ini lebih parah, pake alasan rohani lagi : "...saya tidak mampu sendiri tanpa Tuhan.." what the?!) contoh lainnya adalah misalnya meminta perlindungan Tuhan untuk orang yang kita kasihi, "oh ayahku/ibuku/kekasihku akan bepergian ke tempat rawan, Tuhan kiranya Kau lindungi ayahku/ibuku/kekasihku, aku akan hidup kudus." (HEY! God is not a vending machine!) berapa banyak dari kita yang seperti itu? saya sendiri mengaku sering seperti itu, dan you know what? KITA TIDAK SADAR! saya menyebutnya "instant holy syndrome" dan ini akan dan PASTI mengarah pada penyakit "tooling God" atau "memperalat Tuhan". bukan cuma masalah kekudusan saja, masalah persembahan juga seperti itu, terkadang karena pendeta sering bilang bahwa makin banyak menabur makin banyak menuai kita malah menjadikan Tuhan sebagai tempat investasi kita (bahkan berbunga besar lagi!! bukankah pendeta sering mengatakan kita akan diberkati berlipat kali ganda?!). begitu juga dalam pelayanan, kita sering berpikir "hmm.. aku sudah melayani Tuhan tentu mahkotaku indah disurga" (HALO?! itu bukan urusan kita!) kita sering memberi supaya Tuhan memberi balik lebih banyak. MEMANG! Tuhan berjanji akan memberkati kita, MEMANG! Tuhan berjanji akan melindungi kita, MEMANG! Tuhan berjanji akan memberi kita kesuksesan, tapi, bukan itu TUJUAN UTAMA kita! apalagi menjadi MOTIVASI buat kita dalam melayani apalagi menyembah Dia! ayo kita belajar untuk mempunyai hati yang benar2 tulus dalam melayani, hati yang menyembah bukan karena harta tapi karena cinta, hati yang melayani bukan karena martabat tapi karena hasrat, hidup yang kudus bukan karena minta diurus tapi karena rindu bersama YANG MAHA KUDUS...
ingat : "carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan padamu." => TAMBAH! = BONUS! semua di bumi ini hanya bonus, berkat sebenarnya adalah kita dibentuk, diutus, hidup, pulang ke Rumah sambil membawa jiwa yang masih "belum sempat" mendengar keselamatan, dan pada akhirnya bersama dengan Bapa selamanya. tidakkah kita sadar itulah sebenarnya BERKAT kita, bisa hidup bersama Pencipta kita. mana yang kau pilih hidup di dalam "kotak mainan" bersama sesama ciptaan atau berada di kasur Penciptamu? mungkin itu terlalu kasar, kalau begitu, mana yang kau pilih, bersama "teman2 sebayamu" yang menyenangkan atau di Rumah, bersama Bapa mu ??..........
"kamulah agen Kerajaan Sorga, berkat2mu di bumi HANYALAH ALAT untuk menuntaskan tugasmu."
kiranya menjadi berkat, shallam... God bless..
Senin, 22 Juni 2009
Langganan:
Komentar (Atom)
